I.ABSTRAK
Perusahaan yang baik
tentulah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik contohnya; Manajemen Keungan dalam sebuah
perusahaan. Karena jika sebuah perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik
hal ini mempengaruhi keberlangsungan perkembangan sebuah perusahaan. Jika
perusahaan dapat mengemukakan dan mempraktekkan manajemen sesuai kode etik yang
baik diharapkan sebuah perusahaan dapat bertahan disaat persaingan yang ketat
dimana era globalisasi. Bukankah manajemen keuangan menjadi pemicu utama
suksesnya sebuah perusahaan?disini saya akan menjelaskan dan mengemukakan
pendapat tentang “bagaimana manajemen
keuangan perusahaan yang baik bagi sebuah perusahaan?’’
II.PENDAHULUAN
Perusahaan tentu
memerlukan manajemen yang baik dalam perusahaan dan sesuai standart juga
memenuhi kode etik yang berlaku. Hal-hal yang menyangkut peraturan dari
perusahaan ini dikarenakan perusahaan membutuhkan manajemen ,manajemen inilah
yang menjadi pondasi bagi sebuah perusahaan. Dimana manajemen adalah pilar
tertinggi bagi sebuah perusahaan ,makanya dalam peraturan sebuah manajemen
keuangan pun biasanya sebuah perusahaan tak main-main dalam mengatur manajemen
yang ada, termasuk mencari pelaku manajemen untuk mengembangkan sebuah
perusahaan. Pelaku manajemen adalah seseorang yang memberi keputusan (decision
making) dalam setiap masalah yang muncul sehari-hari ,dan memberi peraturan
yang dianggap paling benar sebagai pemecah solusi yang ada. Dalam topik kali
ini saya akan membahas tentang Manajemen
Keuangan dalam sebuah perusahaan, semoga bermanfaat.
III.PEMBAHASAN
PENGERTIAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan
adalah suatu kegiatan/perilaku bisnis pengambilan keputusan,perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana/aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan.
Seorang pelaku manajemen contoh;manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Seorang pelaku manajemen contoh;manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan manajemen
keuangan berkaitan dengan keputusan dibidang keuangan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan,secara lebih luas tujuan ini merupakan salah satu tujuan
perusahaan,maka dari itu nilai perusahaan akan tercermin dari nilai pasar
sahamnya semakin tinggi juga nilai perusahaan.
PELAKU MANAJEMEN
KEUANGAN
Manajer Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
- Perolehan dana/aset dengan biaya sesuai budget perusahaan.
- Penggunaan dana efektif dan efisien
- Analisis laporan keuangan
- Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Berdasarkan tugas
tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
- Memaksimalkan nilai perusahaan
- Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
- Sifat Dasar Perusahaan
Maka, fungsi manajer
keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Melakukan pengawasan biaya-biaya
- Menetapkan kebijaksanaan harga
- Meramalkan laba yang akan datang
- Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
KODE ETIK
MANAJEMEN KEUANGAN
Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
- Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
- Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
- Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
PERAN MANAJEMEN
KEUANGAN
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topik rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topik rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
- Tahun 1900 awal : penerbit surat berharga
- Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
- Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
- Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
- Tahun 1970 – 1980 : inflasi
- Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
- Tahun 1990 – skrg : globalisasi
FUNGSI MANAJEMEN
KEUANGAN
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
1.Perencanaan Keuangan: membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.Penganggaran Keuangan: tindak lanjut dari perencanaan keuangan
dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.Pengelolaan Keuangan: menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.Pencarian Keuangan: mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.Penyimpanan Keuangan: mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.Pengendalian Keuangan: melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.Pemeriksaan Keuangan: melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.Pelaporan Keuangan: penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
AKTIVITAS
MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan berhubungan dengan 6 aktivitas, yaitu :
Manajemen keuangan berhubungan dengan 6 aktivitas, yaitu :
1.
Aktivitas
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah keuangan,yaitu sebagai seseorang
yang paling berperan dalam perkembangan keuangan perusahaan.
- Aktivitas perencanaan dana/aset,yaitu aktivitas dimana manajer melakukan evaluasi kembali dan analisis dana/asset pereusahaan.
- Aktivitas pencarian dana/aset,yaitu dimana seorang manajer berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam pilihan mencari dana/asset yang tepat demi keberlangsungan perusahaan.
- Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
- Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
- Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
PERENCANAAN MANAJEMEN
KEUANGAN
Perencanaan Keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan untuk mencapai tujuan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan. Untuk itu biasanya perusahaan melakukannya dengan cara memperkirakan jumlah dan penetapan waktu investasi dan pembiayaan yang diperlukan. Dalam membuat rencana keuangan, seorang pengusaha atau wiraswasta harus memiliki sikap positif sehingga dalam aktivitasnya merencanakan keuangan mengikuti langkah berikut :
- Menetapkan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat.
- Menggunakan perencanaan keuangan sebagai motivator dan berusaha mengkomunikasikannya dengan pihak terkait.
- Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian dan selalu mengkomunikasikannya oleh pihak terkait.
- Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternatif.
- Mengumpulkan dan menetapkan target efisiensi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
- Mengembangkan sebuah perencanaan dengan membandingkan terhadap prestasi standar yang sudah ditetapkan.
- Memeriksa kebenaran perencanaan keuangan secara menyeluruh.
- Meninjau kembali perencanaan keuangan serta merevisinya sehingga lahir kombinasi strategi yang tepat.
Jika perencanaan
keuangan telah dilakukan dengan baik maka masalah keuangan perusahaan akan
dapat dikelola dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perencanaan
keuangan yaitu :
a)
Meningkatkan investasi dalam usaha.
b)
Perubahan imbalan untuk para wirausaha.
c)
Meningkatkan kemampuan laba dalan usaha.
d)
Dapat memberikan harapan terhadap oertumbuhan usaha.
e)
Meningkatkan efisiensi usaha.
Selanjutnya untuk
mengetahui apakah perencanaan keuangan benar-benar dapat mencapai tujuan
tersebut, lakukan evaluasi dan analisislah rencana keuangan tersebut,berikut
antara lain cara perhitungannya dan analisisnya:
1.Dana Perusahaan
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)
2.Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
3.Sumber Dana Jangka Pendek.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
- Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
- Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan), merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
- Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
- Letter Of Credit, Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
- Commercial Paper, adalah surat berharga
yang diterbitkan dan dijual oleh
perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. - Factoring. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.
4.Sumber Dana Jangka Panjang.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
Pembiayaan Melalui Utang :
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) :
a) Saham biasa
b) Laba ditahan
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
Pembiayaan Melalui Utang :
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) :
a) Saham biasa
b) Laba ditahan
Bila dikaitkan
dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut :
- Melakukan pengawasan atas biaya
- Menetapkan kebijaksanaan harga
- Meramalkan laba yang akan datang
- Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
5.Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal sebagai Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis Investasi
Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal sebagai Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis Investasi
Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :
- Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
- Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)
- Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).
- Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
Penjelasan Masing-masing Jenis Investasi di atas
- Investasi yang tidak menghasilkan laba.
- Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
- Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.
- Investasi dalam Perluasan Usaha
6.Penggolongan Investasi Dalam Pemilihan Alternatif
Investasi
Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa metode :
1. Payback Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
7.Metode Penilaian Inverstasi
Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Perhitungan Pay-back yang belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan
Pay-back Periode = Investasi
( dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun
Misal :
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 85.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun Laba Tunai Investasi Yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan
1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5 Rp. 25 juta - -
Rp. 85 juta 3,5 tahun
Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umum ekonomisnya habis.
8.Arus Kas Masuk
Menurut pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah memberi informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
9.Average Return on Investment Method ( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa metode :
1. Payback Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
7.Metode Penilaian Inverstasi
Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Perhitungan Pay-back yang belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan
Pay-back Periode = Investasi
( dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun
Misal :
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 85.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun Laba Tunai Investasi Yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan
1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5 Rp. 25 juta - -
Rp. 85 juta 3,5 tahun
Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umum ekonomisnya habis.
8.Arus Kas Masuk
Menurut pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah memberi informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
9.Average Return on Investment Method ( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial
Statement method.
Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi
Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %
Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi
Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %
Rata Rata Investasi
Kriteria Penilaian.
Kriteria Penilaian.
- Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
- Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.
Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.
Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi
1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
3. Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Contoh :
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000.
Tarif Kembalian Investasi :
Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10)
Rp. 10.000.000
= 5%
10.Metode Average Rate of Return ( Metode masa Pengembalian Investasi )
Metode ini digunakan untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misalnya, investasi proyek poliklinik baru
• Aktiva tetap : Rp. 800 juta, umur 8 thn.
• Modal kerja : Rp. 200 juta
• Penghasilan kerja : Rp.1.500 juta/thn
• Biaya operasional tunai Rp. 1000 juta
• Pendapatan : Rp. 1.500 juta
• Biaya-biaya :
-Operasional tunai Rp. 1.000 jt
-Penyusutan (Rp. 800jt/8) Rp. 1.100jt
• Laba sblm pajak : Rp. 400jt
• Pajak (35%) : Rp. 140jt
• Laba stlh pajak : Rp. 260jt
Rata-rata dana investasi susut Rp. 100jt/thn
Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap =(800jt+700+600+500+400+300+200+100+0)/9= Rp. 400jt
Total investasi rata-rata = RP. 400jt+RP. 200jt = Rp.600jt
Average Rate of Value = Rp.260 X 100%
Rp.600
= 43,33 %
11.Metode Net Present Value
Metode Net Present Value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Gunakan rumus time value of money yang present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang. Jika selisihnya positif maka bisnis tersebut diterima. JIka negative, bisnis tersebut tidak layak. Jika 0, bisnis tetap dijalankan jika bisnis tersebut digunakan untuk kepentingan public. NPV semakin besar semakin layak. Untuk independent projects pilih yang positif. Untuk mutually eksklusif pilih yang positifnya paling besar.
12.Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
13.Metode Internal Rate of Return
Metode Internal Rate of Return adalah adopsi dari NPV. Satuannya menggunakan %. Tingkat bunga dimana arus kas masuk yang sudah di-presentvaluekan = Initial Investment-nya. IRR > K diterima, IRR < K ditolak. Semakin besar IRR, proyek semakin layak.
HAK-HAK KARYAWAN DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
Karyawan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting
dalam perkembangan suatu usaha atau bisnis. Karyawan/pekerja adalah lokomotif
penggerak suatu entitas bisnis yang tergabung dalam suatu manajemen perusahaan
yang artinya tanpa adanya karyawan atau pekerja tidak mungkin suatu perusahaan
dapat melakukan operasional bisnisnya untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
Dalam kondisi normal dan perusahaan masih dapat beroperasi
dengan baik, kepentingan dan hak-hak karyawan/pekerja masih dapat diakomodir
oleh manajemen perusahaan. Tetapi ketika perusahaan tersebut mendapatkan
terpaan krisis atau masalah keuangan (pailit) seringkali hak-hak
karyawan/pekerja tidak bisa diakomodir lagi dan bahkan dilupakan oleh manajemen
perusahaan dan pihak-pihak yang diperintahkan untuk mengurusi masalah keuangan
dan aset perusahaan.
Ketika terjadi Pailit pembayaran upah karyawan/pekerja
dilakukan oleh Kurator(manajer/supervisor) yang dalam hal ini
menggantikan posisi Perusahaan. Sehingga hak buruh dalam hal ini upah dan
tunjangan lainnya menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan akan berubah menjadi
utang yang didahulukan pembayarannya. Dan penjelasannya menyebutkan yang
dimaksud didahulukan pembayarannya adalah upah karyawan/pekerja harus dibayar
lebih dahulu daripada utang-utang lainnya. Dalam pasal 39 ayat (2) Undang
–Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang telah ditentukan bahwa upah buruh untuk waktu sebelum dan sesudah pailit
termasuk utang harta pailit artinya upah buruh harus dibayar lebih dahulu
daripada utang-utang lainnya.
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan
akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh
dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan
orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu
kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta
service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan
efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan
gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan
manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan
menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang
diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan
pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula. Adapun 7
prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
- Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
- Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
- Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
- Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
- Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
- Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
- Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang
kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba,
manajemen harus berperilaku:
- Memaksimumnkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus menghasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
- Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
- Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat sebagai konsumen.
IV.KESIMPULAN
·
Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan/perilaku bisnis pengambilan
keputusan,perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis
atau perusahaan.
·
Perencanaan
Keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan untuk mencapai
tujuan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan,meliputi analisis : sumber
dana perusahaan,pengganggaran perusahaan,dana jangka panjang dan pendek,nilai
rata-rata dst.
·
Karyawan memiliki fungsi dan peranan yang sangat
penting dalam perkembangan suatu usaha atau bisnis. Sehingga harus terjamin
keberadaannya diperusahaan serta fasilitas yang diberikan kepada
karyawan,termasuk perusahaan membayar upah tepat waktu kepada buruh/karyawan.
V.DAFTAR PUSTAKA
http://widyasachi.blogspot.com/2013/11/manajemen-keuangan-pada-sebuah.htmlhttp://ikkyfadillah.tumblr.com/post/14203435887/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar